Level estrogen basal ( 2 -10 pg/ml) dan level progesterone pada nadir (Syarifuddin, 2005) Pada induk yang melahirkan, anestrus dimulai dengan melahirkan dan berakhir dengan proestrus. Permulaan anestrus tidak dapat diketahui pada hewan betina yang tidak bunting, yang mana tidak terlihat jelas batasan antara metestrus dan anestrus (Anonim , 2008). Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya : (1) retensio sekundinarium (ari-ari tidak keluar), (2) distokia (kesulitan melahirkan) (3) abortus (keguguran), dan. (4) kelahiran. prematur/sebelum waktunya.Gangguan reproduksi tersebut menyebabkan kerugian ekonomi sangat besar bagi petani yang berdampak terhadap penurunan Selain dari faktor sapi, faktor peternak juga harus berperan aktif dalam membantu kelancaran reproduksi sapinya. Khusus menjelang sapi beranak, peternak harus rajin mengamati tanda-tanda sapi yang akan segera beranak terutama pada kebuntingan tua. Bagaimana tanda-tanda sapi yang akan melahirkan?, berikut panduan buat para peternak: a. Presentase kasus Milk Fever terjadai sebelum melahirkan 3%, pada saat melahirkan 6%, 1-24 jam setelah melahirkan 75%, 25-48 jam 12 %, lebih dari 48 jam 4 % Kalsium sangat penting peranannya dalam kontraksi otot polos tubuh termasuk pergerakan otot polos saluran pencernaan, kontraksi uterus dan pembukaan penutupan spinchter putting pada sapi perah. Rendahnya penyerapan kalsium dalam ransum pakan disebabkan penurunan nafsu makan induk bunting (8-16 jam sebelum melahirkan) dan adanya gangguan pada penyerapan dinding ususnya. Pada sapi muda 80% kalsium dalam usus dapat diserap, makin tua umurnya makin menurun daya serap usus terhadap kalsium hanya 15% dikarenakan pH usus yang tinggi dan Peternakan di Indonesia sampai saat ini masih menghadapi banyak kendala, salah satu yang dihadapi adalah ganguan reproduksi pasca partus yakni retensi plasenta. Retensi plasenta (retensi sekundinae) merupakan suatu kegagalan pelepasan plasenta fetalis (vili kotiledon) dan plasenta induk (kripta karunkula) lebih dari 12 jam setelah melahirkan. Penanganan post partus dilakukan pada sapi pasca melahirkan sampai siklus estrus pertama post partus. Penanganan post partus bertujuan untuk mengembalikan kondisi induk pasca partus, mencegah infeksi sekunder yang terjadi selama proses melahirkan, serta mencegah timbulnya gangguan reproduksi post partus. lG9EvQB.

penanganan induk sapi pasca melahirkan